Layanan kesehatan berkualitas tinggi memerlukan komunikasi yang efektif antara pasien dan penyedia layanan. Komunikasi klinis telah menjadi prioritas dalam pendidikan kedokteran selama puluhan tahun, namun penelitian terus menunjukkan bahwa calon dokter dan penyedia layanan kesulitan berkomunikasi secara efektif dalam situasi klinis nyata maupun simulasi. Banyak penelitian telah menyelidiki metode potensial untuk meningkatkan penguasaan awal, retensi jangka panjang, dan evaluasi holistik kompetensi komunikasi klinis pada calon tenaga medis. Namun, terdapat kekurangan penelitian kualitatif yang ketat yang menyelidiki perspektif mahasiswa kedokteran terhadap proses ini. Studi ini bertujuan untuk mengidentifikasi persepsi mahasiswa kedokteran mengenai faktor-faktor yang mungkin mempengaruhi komunikasi klinis yang efektif dan bagaimana faktor-faktor tersebut berkembang seiring waktu.
