Literatur tentang pembelajaran di tempat kerja klinis cenderung berfokus pada manfaat bagi mahasiswa dan beban bagi layanan kesehatan, daripada manfaat mutual dari penempatan klinis. Dengan persaingan untuk penempatan mahasiswa dan perubahan model pendanaan, diperlukan desain penelitian yang dapat memberikan bukti manfaat penempatan klinis bagi layanan kesehatan selain manfaat bagi pembelajaran mahasiswa. Melalui serangkaian studi yang menyelidiki manfaat dua arah dari penempatan klinis mahasiswa tenaga kesehatan, para penulis mengembangkan dan menguji Kerangka Kerja Penelitian Penempatan Klinis, sebuah metodologi yang secara konseptual didasarkan pada komunitas praktik dan teori terkait. Kerangka kerja ini terdiri dari berbagai metode pengumpulan data untuk menangkap akun yang multifaset dan kontekstual tentang bagaimana mahasiswa dapat belajar dari dan berkontribusi pada perawatan pasien melalui pekerjaan mereka seiring dengan perkembangan keahlian mereka. Pendekatan multi-tingkat memungkinkan identifikasi jalur kontribusi seiring dengan peningkatan keterampilan dan otonomi mahasiswa.
Selengkapnya